Mitos dan Fakta tentang Mobil Listrik Hyundai

 

Photo credit: Hyundai Motors Indonesia

Ada beberapa mitos yang hadir beriringan dengan munculnya kendaraan listrik. Mitos-mitos tersebut di antaranya ketersediaan charging station yang terbatas, limbah mobil listrik lebih membahayakan ketimbang kendaraan minyak, sampai model electric vehicle yang terbatas pada sedan atau mobil-mobil kecil. Padahal, semua itu belum tentu benar. Mari simak mitos serta fakta yang sebenarnya tentang mobil listrik Hyundai di bawah ini!

1. Mobil listrik lebih rentan korslet

Mitos pertama yang cukup kuat mengenai mobil listrik adalah kendaraan ini rawan korslet, khususnya ketika melintasi medan banjir atau berair. Hal ini dipicu oleh bahan bakarnya yang berasal dari listrik. Padahal, saat ini sudah banyak sekali mobil-mobil bertenaga listrik yang memadukan teknologi canggih sehingga kendaraannya tidak mudah korslet. Bahkan, banyak pabrikan yang telah membuat penelitian akan hal ini dengan cara menceburkan mobil listrik dalam genangan air. Hasilnya, mobil bisa tetap berjalan sebagaimana mestinya.

2. Jarak tempuh yang lebih terbatas

Selain korslet, mobil listrik juga lekat dengan anggapan jarak tempuhnya lebih terbatas dibandingkan dengan mobil-mobil berbahan bakar minyak. Sayangnya, mitos ini tidak terbukti pada mobil listrik Hyundai yang bahkan sanggup menempuh jarak sejauh 481 kilometer untuk satu kali pengisian daya hingga penuh. Kemampuan berkendara yang maksimal itu disebabkan oleh daya baterai yang cukup besar, yakni 72,6 kW pada Hyundai IONIQ 5 edisi Long Range.

3. Baterai mobil listrik bisa habis saat macet

Mitos berikutnya yang kerap dikaitkan dengan mobil listrik adalah daya baterainya bisa habis saat kendaraan terjebak dalam kemacetan. Hal ini tidak benar sama sekali. Mobil listrik Hyundai yang terjebak macet tidak akan menggunakan daya sehingga justru bisa lebih hemat daripada mobil minyak. Selain itu, mobil listrik juga bisa menghindari kemungkinan overheat saat macet karena tenaga tidak banyak digunakan seperti pada mobil berbahan bakar minyak.

4. Emisi karbon mobil listrik masih besar

Ada yang mengatakan bahwa mobil listrik itu bukannya menyelesaikan permasalahan lingkungan, tapi membawa masalah baru. Sebagai contoh, produksi baterai konon menimbulkan limbah yang lebih membahayakan bagi lingkungan karena tergolong sebagai limbah beracun (B3). Dengan kata lain, emisi yang dihasilkan untuk pembuatan sumber energi electric vehicle itu sama saja jumlahnya meski jenisnya berbeda.

Hal itu tidak sepenuhnya benar karena sekarang ini sudah ada banyak upaya yang dilakukan pemerintah dan pihak swasta lainnya untuk beralih ke sumber energi terbarukan, termasuk dalam pengadaan energi listrik. Alih-alih menggunakan batu bara sebagai sumber utama, kini sudah ada gerakan pemanfaatan cahaya matahari dan udara untuk menggantikannya.

5. Mobil listrik hanya bisa di-charge di rumah

Ketersediaan sumber pengisian daya mobil listrik pun dibilang terbatas. Padahal, sekarang ini sudah ada banyak charging station yang tersebar di Indonesia. Sebagai contoh, Hyundai Motors Indonesia sendiri memiliki 200 titik pengisian daya yang tersebar di berbagai daerah. Bahkan, pengisian daya tersebut memiliki arus listrik DC sehingga memungkinkan pengisian cepat (fast charging).

6. Mobil listrik tidak punya fitur canggih

Mitos terakhir yang menjadi pertimbangan berikutnya bagi para pembeli adalah ketiadaan fitur-fitur canggih pada kendaraan listrik. Padahal, mobil listrik Hyundai itu punya segudang fitur yang dapat meningkatkan pengalaman berkendara Anda, mulai dari fitur keamanan sampai kenyamanan. Ya, Anda bisa menemukan Hyundai SmartSense dan berbagai entertainment features lainnya pada Hyundai IONIQ 5, seperti wireless charger, BOSE sound system, atau layar LED yang lebar.


Terbukti, bukan, kalau mitos-mitos soal mobil listrik Hyundai IONIQ 5 itu salah? Anda justru akan menemukan mobil berperforma tangguh, hemat baterai, dan punya segudang fitur canggih untuk mendukung pengalaman berkendara. Supaya pengetahuan Anda soal mobil listrik yang satu ini makin lengkap, kunjungi link di sini!

Mari rencanakan perubahan gaya hidup berkelanjutan untuk pelestarian lingkungan yang lebih baik lagi! Manfaatkan juga program-program menarik dari Hyundai Indonesia, misalnya 8 Years Battery Warranty, 5 Years Free Maintenance, 3 Years Free Spare Parts, 3 Years Warranty Coverage, hingga Hyundai Roadside Assistance untuk pertolongan darurat di jalan.


Komentar